Atasi Kemacetan di Poros Maros-Bone, Ditlantas Polda Sulsel Bentuk Satgas
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) membentuk satuan tugas (Satgas) bersama guna mengatasi kemacetan di jalan Poros Maros-Bone khususnya di wilayah Kappang.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulsel, Kombes Pol I Made Agus Prasetya mengatakan Satgas ini akan bertugas dan mendirikan posko bersama untuk mengantisipasi dan mengurangi kemacetan di wilayah tersebut.
“Kemacetan di jalur Kappang ini mendapat atensi langsung dari bapak Kapolda pasca dilaksanakannya Operasi Ketupat,” kata I Made Agus Prasetya kepada wartawan di Mapolda Sulsel, Senin (22/4/2024) siang.
Kombes Agus mengungkapkan, tim satgas bersama ini dikuatkan dengan penerbitan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) antara Ditlantas Polda Sulsel, Satlantas Polres Maros dan Bone serta Dinas Perhubungan dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulsel.
“Jadi terkait Kappang ini, kami sepakat untuk berkolaborasi menangani kelancaran lalu lintas dengan membentuk satuan tugas bersama yang didalamnya terdiri dari personel gabungan,” terangnya.
Lebih jauh Dia menjelaskan, bahwa satgas yang terdiri dari 50 personil ini akan bertugas untuk melakukan rekayasa lalu lintas di lokasi pelaksanaan proyek pelebaran jalan Kappang.
Menurut Dia, tim Satgas yang terbentuk itu dibagi menjadi tiga fungsi, yaitu Satgas fungsi atau preemtif, preventif atau pencegahan dan satgas represif atau penindakan.
“Satgas Preemtif ini, kita akan mengglorifikasikan pengguna jalan kapan merencanakan waktu yang tepat melintas di jalur Kappang, sehingga dapat tiba tepat waktu,” jelasnya.
Untuk satgas Preventif lanjut Kombes Agus akan bertugas untuk melakukan patroli rutin untuk mencegah adanya potensi kemacetan, terkhusus terhadap truk-truk muatan yang kerap memicu terjadinya kemacetan.
“Dan untuk Satgas Represif atau penindakan ini kita khususkan terhadap truk-truk yang menggangu atau tidak patuh terhadap imbauan lalu lintas. Berdasarkan analisis kami, dia (truk) over dimensi dan over load. Terus yang kedua, pengangkut jagung ini berkonvoi sehingga menyebabkan kemacetan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi adanya longsor di Tompo Ladang, pihaknya mengaku sudah bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menyiagakan empat alat berat atau eskavator.
Dia berharap, dengan adanya Satgas Bersama dan SKB yang dibentuk, proyek pelebaran jalan Jalur Kappang Maros-Bone dapat selesai sesuai waktu yang ditentukan tanpa menghambat aktivitas pengendara yang melintas.