PASURUAN – Suku Tengger di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, mengadakan serangkaian acara ritual adat untuk menyambut Hari Raya Karo tahun 1944 Saka tahun 2022 ini. Peringatan 
Hari Raya Karo atau Yadnya Karo, yang jatuh pada bulan kedua setelah Yadnya Kasada, bertujuan untuk memanjatkan syukur kepada Sang Hyang Widiwasa yang telah menciptakan pasangan Joko Seger dan Roro Anteng sebagai leluhur Suku Tengger di Bromo.
Meski berbeda keyakinan, namun warga Tengger yang mayoritas beragama Hindu, tetap saling menghormati dan menjaga toleransi kerukunan antar umat beragama.
Toleransi beragama yang tertanam kuat di kalangan masyarakat Tengger, ditunjukkan pada saat upacara ritual adat suku Tengger seperti Yadnya Kasada, Karo, Damasanti, dan lainnya. Dimana dilakukan pembacaan doa secara bergantian oleh tokoh-tokoh lintas agama Islam, Hindu, dan Kristen.
Pun demikian saat digelar rangkaian upacara ritual selamatan desa di kawasan Balai Desa Tosari, Kamis (11/08/2022). Tokoh-tokoh dari masing-masing agama yakni Hindu, Islam hingga Kristen secara bergantian membacakan doa lintas agama untuk kelancaran acara selamatan Desa Tosari tersebut. Toleransi beragama yang kuat dan harmonis tersebutlah yang membuat Kementerian Agama (Kemenag), melalui Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, meresmikan Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sebagai Kecamatan Bhinneka Tunggal Ika, pada Bulan Juni lalu. Setelah sebelumnya pada Tahun 2021, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur mencanangkan Desa Ngadiwono sebagai desa Sadar Kerukunan.
(Rbt)
