Detik Indonesia

Dokter Forensik Polri Ungkap Jasad Mirna Salihin Positif Sianida

Dokter Forensik Polri Ungkap Jasad Mirna Salihin Positif Sianida

Dokter ahli forensik Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti ikut buka suara soal kasus kopi sianida yang kembali ramai jadi pembahasan sejak akhir September lalu. Diketahui gara-gara film dokumenter Netflix, ‘Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso‘, publik malah meragukan Jessica Wongso yang menaruh racun sianida dalam kopi Wayan Mirna Salihin.

Sementara itu, sang dokter forensik mengatakan masyarakat tidak perlu ragu dengan seluruh proses yang ada terkait rangkaian kasus kopi sianida.

Kata dia saat itu tim forensik sudah membuktikan lewat autopsi bahwa Wayan Mirna Salihin benar diracun menggunakan sianida. Simak profil Kombes Sumy Hastry, dokter forensik Polri yang ungkap jenazah Mirna positif sianida berikut ini.

Profil Kombes Sumy Hastry

Dokter Hastry saat ini menjadi seorang perwira menengah Polri. Dia diangkat sejak tahun 2021 dengan memangku tugas sebagai Kabid Dokkes Polda Jateng.

Polwan pemilik nama lengkap Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F ini lahir di Jakarta pada 23 Agustus 1970 sehingga kini berusia 53 tahun. Dia adalah lulusan SEPA Polri pada tahun 1998 yang berpengalaman dalam bidang kedokteran.

Dokter Hastry juga pernah mengemban pendidikan kejuruannya di Post Graduate Training pada tahun 2003 dan Disaster Victim Identification Singapore tahun 2006.

Selain itu, Dokter Hastry juga seorang penulis. Banyak buku yang telah dia tulis seperti “Polwan Untuk Negeri” besama Brigjen Pol. Dr. Juansih, Kombes Pol. Dr. Rinny S.T. Wowor, Kombes Pol. Dr. Rosmita Rustam, Kombes Pol. Dr. Sulastiana.

Biodata Dokter Hastry

Nama lengkap: Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F
Nama panggilan: Dokter Hastry, Dokter Sumy
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 23 Agustus 1970
Agama: Islam
Usia : 53 tahun
Pekerjaan : Polisi
Masa dinas : 1998 – sekarang
Pangkat : Komisaris Besar Polisi
Satuan : Kedokteran Polisi
Nama Suami: Aditya
Akun : @Hastry_forensik

Dokter Hastry: Jenazah Mirna Positif Sianida

Dokter forensik Polri, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti baru-baru ini membeberkan hasil pemeriksaan jenazah Mirna Salihin pada tahun 2016 silam. Dia menegaskan bahwa jasad Mirna saat itu positif sianida.

“Kalau kami kan autopsi, hasilnya kita serahkan penyidik, dan memang waktu itu positif sianida, ya udah,” kata Dokter Hastry di YouTube.

Dokter Hastry mengatakan jika muncul beragam respons termasuk hasil autopsi yang tidak dipercaya, hal itu adalah risiko pengadilan.

“Mungkin di pengadilan kan pembelanya mendatangkan ahli-ahli lain yang bisa mempengaruhi Hakim. Itu risiko di pengadilan ya, dan yang memberi keputusan nanti kan Pak Hakim,” ujar dia.

“Karena mungkin terdakwa orang mampu banget bisa mendatangkan ahli-ahli dari luar negeri, ada dokter forensik dari Makassar, dari luar negeri, ya itu memang haknya,” sambung Dokter Hastry.

Selain itu, Dokter Hastry memastikan hasil autopsi sudah terang-benderan  yakni meninggal karena diracun sianida. Hanya saja siapa yang meletakkan racun itu dan bagaimana caranya adalah urusan penyidik.

“Tapi waktu itu kan siapa yang menaruh racun di kopinya, kan masalahnya di situ. Autopsinya selesai. Iya tidak (tidak diragukan kematian Mirna akibat sianida),” jelas dia.

Menurut Dokter Hastry, keberadaan racun sianida memang dapat menyebabkan kematian. Namun ketika itu ada situasi yang dinilainya rancu, yakni korban sempat dibawa ke rumah sakit.

“Rancunya korban sempat dibawa ke rumah sakit, nggak langsung meninggal, jadi kayaknya pengaruh dikasih obat, infus, gitu,” pungkas dia.

Sementara itu pengacara Jessica, Otto Hasibuan menyatakan bahwa jenazah Mirna tidak diautopsi tetapi hanya diambil sampel lambungnya. Ahli forensik dr Djaja Surya Atmadja juga mengamini hal tersebut dan menyebut ditemukan tukak lambung di jasad Mirna.